Pada pembahasan pertama saya akan memberikan penjelasan tentang 'Benda Padat'.
Sifat Benda Padat ada 3
Sifat Fisis
Benda padat mempunyai bentuk tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu yang tetap benda padat mempunyai isi (volume) yang tetap pula. Isi akan bertambah jika mengalami kenaikan suhu dan sebaliknya. Nah ketika benda padat dinaikian suhunya, maka massa benda tetap namun volumenya bertambah. Hal itu berdampak pada kepadatan benda tersebut berkurang. Begitu pun sebaliknya.
Kepadatan benda biasa kita sebut sebagai massa jenis dengan rumus 'massa dibagi volume'.
Sifat Mekanis
Perubahan bentuk pada benda padat akibat adanya gaya-gaya dari luar yang bekerja pada benda padat tersebut. Jadi adanya perubahan itu bergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda padat tersebut dibuat.
Sifat Kimia
Reaksi kimia yang terjadi pada benda padat bisa terjadi karena reaksi kimia dari bahan benda itu sendiri dengan lingkungannya atau bisa juga karena reaksi bahan benda itu dengan cairan.
Berkarat termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang disebut berkarat/korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman.
Setelah mengetahui sifat benda padat, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang pemuaian benda padat.
Pemuaian Benda Padat
Pemuaian benda padat berbeda-beda tergantung koefisien muai panjang, koefisien muai luas, dan koefisien muai ruang dari benda padat itu sendiri.
Nih sedikit contoh tabel koefisien muai panjang dan koefisien muai ruang (sayang ga ada koefisien muai luasnya).
Jika kita perhatikan dengan seksama koefisien muai ruang = 3 kalinya koefisien muai panjang. Itu artinya koefisien muai luas = 2 kalinya koefisien muai panjang. Kenapa bisa begitu? Karena volume itu 3 dimensi yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Sedangankan luas itu 2 dimensi yang hanya memiliki panjang dan lebar. Maka dari itu koefisien muai luas = 2 kali koefisien muai panjang, dan koefisien muai volume = 3 kali koefisien muai panjang.
Oh iya, satuan untuk koefisien muai ini (panjang, luas, dan volume) adalah oC-1 atau /oC.
Selanjutnya setelah puas dengan masalah pemuaian mari kita pelajari juga panas jenis benda padat. (jadi kayak belajar fisika ya :D)
Panas Jenis Benda Padat
Beda jenis benda padatnya berbeda pula panas jenisnya. Nih saya kasih liat dulu sedikit contoh tabel panas jenis benda padat.
Bingung kan apa sih maksud dari bilangan-bilangan yang tercantum di tabel itu?
Untuk mengetahui maksud dari bilangan-bilangan itu, kita harus tahu dulu satuan yang dipakai pada tabel di atas. Satuan Internasional panas jenis adalah Joule/kgoC, tapi tabel di atas tidak menggunakan Satuan Internasional melainkan satuan Kal/gramoC.
Setelah kita tahu satuan yang dipakai, maka kita bisa mendefinisikannya. Panas jenis suatu zat adalah bilangan yang menunjukkan berapa kalori (dalam bentuk satuan Kal) yang diperlukan oleh 1 gram zat itu pada tiap kenaikan suhu 1oC.
Misalnya panas jenis emas 0,03 Kal/gramoC, artinya dibutuhkan kalori 0,03 Kal untuk menaikkan suhu 1oC pada 1 gram emas.
Selesai membahas panas jenis, sebagai materi penutup untuk postingan kali ini saya akan membahas Pangkal Cair / Pangkal Beku Benda Padat.
Pangkal Cair / Pangkal Beku Benda Padat
Seandainya 1 gram tembaga dipanaskan hingga suhunya naik terus, maka setelah suhu mencapai 1083oC, tembaga akan mulai mencair. Suhu 1083oC ini disebut pangkal cair tembaga. Jadi suhu 1083oC juga merupakan pangkal beku dari tembaga. Berarti pangkal cair = pangkal beku.
Contoh tabel pangkal cair/beku bisa dilihat di bawah ini.
Postingan ini selesai. Tetap nantikan postingan selanjutnya ya. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar